Tuesday, May 13, 2014

Lelah dengan Politik

Beberapa bulan belakangan ini, rakyat Indonesia disibukkan dengan event 5 tahunan dalam mengaktualisasikan hak mereka sebagai rakyat, yaitu pemilihan umum, memilih wakil mereka yang akan duduk di pemerintahan baik itu di lembaga perwakilan rakyat maupun nantinya lembaga kepresidenan. Pemilihan umum ini dianggap sesuatu yang baik karena nanti akan membawa ke mana arah perubahan bangsa, apakah menjadi semakin baik ataukah justru malah sebaliknya. Namun demikian, proses menuju perubahan tersebut terkadang justru dilakukan dengan buruk.

Saya sebenarnya sedikit terganggu dengan berbagai kampanye-kampanye miring yang menyudutkan calon tertentu. Sedikit muak pada saat semua teman-teman pendukung suatu partai tiba-tiba merasa paling kenal dengan lawannya dan kemudian mati-matian menghina dan menjatuhkannya. Memang dalam politik itu hal yang wajar, tetapi mereka semua adalah orang beragama. Agama tidak mengajarkan kita untuk menghina atau membuat seseorang menjadi buruk. Agama mengajarkan kita kebaikan. Lantas mengapa seakan-akan agama memperbolehkan mereka untuk menghujat, menghina dan menjatuhkan? Sehingga saya terkadang berpikir, jangan-jangan kita sudah mengakui secara tidak sadar bahwa kita ini kaum sekuler, dimana urusan pemerintahan dan agama dipisahkan. Untuk alasan politik semua dibenarkan. Saya tidak tahu, mungkin mereka sajalah yang dapat menjawabnya.

Kemudian berlanjut ke pemilihan presiden. Fenomena ini kembali muncul, menjelek-jelekkan suatu calon dan mendukung calonnya sendiri meskipun dicurigai calon tersebut melakukan kejahatan di masa lalunya. Munafik. Ya meskipun tidak semua pendukung tersebut setuju dengan calon yang diajukan tetapi mereka lebih memilih sebagai silent majority. Mengapa mereka tidak menggoyahkan dan mempertanyakan partai yang mereka dukung mengapa mengambil kebijakan demikian? apakah mereka berusaha menutup mata? munafik

Politik bisa membuat orang baik menjadi jahat, bisa membuat orang jahat menjadi seakan baik, dan bahkan membuat orang jahat semakin jahat.

Saya sih muak. Hal tersebutlah salah satu yang kemudian membuat saya tidak menggunakan hak suara saya di pemilihan wakil di lembaga perwakilan rakyat kemarin. Tidak ada gunanya. Namun demikian di pemilihan presiden Insyaallah akan menggunakan pilihan kepada calon yang berkategori "less evil" dari yang lainnya. Semoga dimudahkan.