Tuesday, January 25, 2011

Perbandingan Konsep Keamanan Nasional Di Beberapa Negara

Konsep Keamanan Nasional suatu negara berbeda antara satu negara dengan negara lainnya. Bahkan salah satu ahli mengatakan bahwa konsep Keamanan Nasional ini sesuatu yang sangat ambigu, terlebih lagi hal itu dirasakan dalam masa persaingan senjata nuklir antara Amerika Serikat dan Uni Sovyet.[FN1] Oleh karena itu, setiap negara memiliki sistem Keamanan Nasional yang khas yang dikembangkan berdasarkan antara lain dinamika lingkungan strategis, kontekstualisasi historis, serta posisi geografis.[FN2] Berikut ini dijelaskan konsep Keamanan Nasional di beberapa negara sebagai bahan perbandingan.[FN3]

a.Malaysia
Konsep Keamanan Nasional Malaysia adalah melindungi konstitusi dan persatuan nasional. Ancaman yang pernah dan berpotensi terjadi antara lain konflik etnik, sengketa perbatasan, fundamentalisme, dan sumber daya kelautan. Pendekatan Keamanan Nasional yang digunakan yaitu dengan pembangunan diplomasi aktif, menjaga keamanan internal dan ketakutan publik. Sedangkan perangkat atau aktor pelaksana Keamanan Nasionalnya adalah:
a.Angkatan bersenjata untuk pengembangan kapabilitas militer, organisasi militer profesional, dan supremasi sipil;
b.Polisi, yang terpisah dari militer, di bawah Departemen Dalam Negeri, membawahi satuan paramiliter dan intelejen dalam negeri;
c.Security and Safety Agencies seperti custom, polisi pantai, dan pemadam kebakaran.
Untuk mekanisme koordinasi antar aktornya sendiri adalah melalui National Security Council pada tingkat federal dan negara bagian.

b.Inggris
Konsep Keamanan Nasional Inggris adalah menjaga keutuhan territorial dan juga kelangsungan hidup bangsa dan negara. Ancaman yang sering terjadi dan berpotensi terjadi antara lain terorisme dan Irlandia Utara, proliferasi senjata pemusnah massal (Weapon for Mass Destruction/WMD), kelabilan kawasan, terorisme sipil, isu-isu pembangunan, kriminalitas, dan migrasi ilegal. Pendekatan Keamanan Nasional yang digunakan adalah keamanan komprehensif. Aktor-aktor pelaksana antara lain tentara, polisi, revenue dan custom, prison service, organized crime agency, dan juga pihak eksekutif seperti Departemen Dalam Negeri, kantor Perdana Menteri, Kementerian Pertahanan, dan Departemen Luar Negeri. Untuk mekanisme koordinasi antar aktor, Inggris tidak melalui National Security Council, tetapi melalui mekanisme koordinasi ad hoc.

c.Australia
Konsep Keamanan Nasional Australia adalah perlindungan terhadap commonwealth dan rakyat dari invasi dan kekerasan domestik. Ancaman yang pernah terjadi dan berpotensi terjadi antara lain terorisme, senjata pemusnah massal, kelabilan kawasan, dan juga migrasi ilegal. Pendekatan yang diambil oleh Australia terkait Keamanan Nasionalnya adalah preemptive strike dengan melakukan aliansi keamanan dengan Amerika Serikat dan keamanan regional. Sedangkan untuk aktor pelaksana Keamanan Nasional adalah Gubernur Jenderal, Perdana Menteri, Menteri Pertahanan, Defence Force, Polisi, Intelejen, Imigrasi, dan juga Pemerintah Negara Bagian. Mekanisme koordinasi antar aktor adalah tanpa National Security Council, tetapi mekanisme koordinasi ada pada Federal Executive Council.

d.Israel
Konsep Keamanan Nasional Israel adalah kelangsungan hidup negaranya. Ancaman yang pernah dan berpotensi terjadi antara lain invasi, senjata pemusnah massal, terorisme, pengungsi, sengketa wilayah, dan pemukiman. Dalam hal ini, Israel menggunakan pendekatan realisme, yaitu dengan membangun ketakutan publik, targeted assassinations, dan pengeboman. Aktor pelaksana Keamanan Nasional sendiri di Israel adalah Kantor Perdana Menteri, Defence Force, Dinas Intelejen, Departemen Pertahanan, dan Departemen Luar Negeri. Untuk koordinasi antar aktor pelaksana, Israel tidak terinstitusionalisasi melalui National Security Council, tetapi otoritas ada di Perdana Menteri dan Ministerial Committee of Defence.

e.Amerika Serikat
Konsep Keamanan Nasional Amerika Serikat adalah melindungi konstitusi dan warga negara Amerika. Ancaman yang pernah dan berpotensi terjadi antara lain terorisme, senjata pemusnah massal, rough states, dan juga kelabilan kawasan. Pendekatan yang dilakukan terkait Keamanan Nasional ini adalah preemptive strike, multilateralisme offensif dan coalition of the willing. Aktor pelaksana Keamanan Nasional di Amerika Serikat antara lain Presiden, Wakil Presiden, Menteri Luar Negeri, Secretary of The Treasury, Menteri Pertahanan, Kepala Staf Gabungan, Direktur Intelejen Nasional, Kepala Staf Gedung Putih, dan lain-lain. Untuk mekanisme koordinasi antar para aktor pelaksana, Amerika Serikat telah membentuk National Security Council sejak tahun 1947.

f.India
Konsep Keamanan Nasional India adalah melindungi negara dari agresi eksternal dan juga melindungi integritas teritorial. Ancaman yang pernah dan berpotensi terjadi menurut India adalah China, konflik domestik India sendiri, separatisme, konflik komunal, keamanan maritim, dan senjata nuklir. Pendekatan yang dilakukan oleh India dalam mengatasi perihal Keamanan Nasionalnya antara lain dengan maju secara teknologi dan ekonomi, pengembangan kapabilitas pertahanan melalui pemanfaatan kemajuan ilmu pengetahuan, dan juga memperluas kemitraan dengan pihak luar untuk memperluas pilihan kebijakan. Aktor pelaksana Keamanan Nasional di India adalah Menteri Pertahanan, Kepala Staf Tiga Angkatan, Joint Intelligence Committee, Menteri Luar Negeri, dan Menteri Dalam Negeri. Untuk melakukan koordinasi antar aktor pelaksana Keamanan Nasional di India adalah National Security Council, tetapi masih belum efektif karena baru dibentuk pada tahun 1999.

Dari beberapa perbandingan negara diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat variasi penekanan aspek Keamanan Nasional karena konteks historis, geografis, dan karakteristik sosial yang berbeda.[FN4] Selain itu, terkait pendekatan yang diambil oleh masing-masing negara, terdapat perbedaan juga. Ada negara-negara yang cenderung mengarah kepada konsep keamanan komprehensif, tetapi ada juga negara-negara yang cenderung ke arah pendekatan realis.[FN5]


---------------

[FN1]Lihat Glenn H.Snyder, Detterence and Defense: Toward a theory of National Security, (New Jersey: Princenton, 1961), hal.3 . Tulisannya mengutip dari Arnold Wolfers, “National Security As An Ambiguous Symbol,” Political Science Quarterly, Vol.LXVII, No.4 (Desember 1952): 481. “… National Security still remains an “ambiguous symbol” as one scholar described it almost a decade ago. Certaintly it has grown more ambiguous as a result of the starling advances since then in nuclear and weapons technology, and the advent of nuclear parity between the United States and the Soviet Union”.

[FN2]Pacivis UI , “Press Release : konsultasi Publik tentang Keamanan Nasional,” (Press Release disampaikan dalam Seminar Diskusi Publik mengenai Keamanan Nasional, Depok, 28 Mei 2007).

[FN3]Lihat Pacivis UI , “Studi Perbandingan Keamanan Nasional,” (Bahan makalah disampaikan dalam seminar Diskusi Publik mengenai Keamanan Nasional, Depok, 28 Mei 2007).

[FN4]Ibid

[FN5]Lihat asumsi-asumsi kaum realis dalam Jill Steans dan Lloyd Pettiford, Hubungan Internasional: Perspektif dan Tema, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hal. 58-59.


Sumber : "My Two Semester Unfinished Mini-Thesis"


Akbarecht